Lumajang(beritajatim.com) - Air terjun Cuban Sewu di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo kini mulai dikunjungi wisatawan lokal dan luar kota. Ke-indahan air terjun yang berada di selatan Kaki Gunung Semeru menawarkan sejuta sensasi bagi pendatang.
Keaslian dari Cuban Sewu masih terasa, karena masih belum banyak wisatawan yang belum mengetahuinya. Karena lokasi yang berada di sepanjang aliran Sungai Glidik yang berbatasan langsung antara Lumajang-Kabupaten Malang.
"Indah sekali, maklum belum dijamah manusia dan baru populer saat diposting di media sosial," kata Tiya Soegito, salah satu pengunjung asal Kota Lumajang, Sabtu(07/03/2015).
Lanjut dia, dirinya bersama teman-temanya tertarik datang ke Cuban Sewu lantaran belum se-populer dari Goa tetes. Apalagi, untuk bisa datang ke Cuban Sewu harus ditemani warga lokal yang tergabung dalam
karang taruna. "Kita diantar oleh karang taruna setempat," jelasnya.
Cuban Sewu bagi pengunjung yang tidak berjiwa petualan hanya bisa dinikmati dari kebun warga. Namun, bagi yang berani untuk turun ke anak sungai Glidik, diperlukan fisik yang kuat. "Makalum jalur ke
bawah air terjun belum ada, hanya warga dan pemuda desa yang baru membuat jalur," paparnya.
Hal senada disampaikan, Santoso warga Desa setempat, Cuban Sewu memang masih kalah dengan goa tetes, namun soal keindahan tidak kalah. Cuban Sewu mulai dibuka oleh warga, karena banyak wisatawan yang minta diantar. "Kalau Goa tetes dekat dengan jalan raya, kalau cuban sewu harus masuk kampung dan melewati ladang warga," paparnya.
Ke-indahan Cuban Sewu yang airnya dari sumber Kaki Gunung Semeru belum mendapat perhatian dari Pemerintah. Masyarakat sekitar dan pengunjung berharap pemerintah memperhatikan destinasi wisata alam di Kaki Gunung Semeru tersebut.(har/ted)http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/232943/air_terjun_cuban_sewu_semeru_mulai_ramai_dikunjungi_wisatawan.html
Keaslian dari Cuban Sewu masih terasa, karena masih belum banyak wisatawan yang belum mengetahuinya. Karena lokasi yang berada di sepanjang aliran Sungai Glidik yang berbatasan langsung antara Lumajang-Kabupaten Malang.
"Indah sekali, maklum belum dijamah manusia dan baru populer saat diposting di media sosial," kata Tiya Soegito, salah satu pengunjung asal Kota Lumajang, Sabtu(07/03/2015).
Lanjut dia, dirinya bersama teman-temanya tertarik datang ke Cuban Sewu lantaran belum se-populer dari Goa tetes. Apalagi, untuk bisa datang ke Cuban Sewu harus ditemani warga lokal yang tergabung dalam
karang taruna. "Kita diantar oleh karang taruna setempat," jelasnya.
Cuban Sewu bagi pengunjung yang tidak berjiwa petualan hanya bisa dinikmati dari kebun warga. Namun, bagi yang berani untuk turun ke anak sungai Glidik, diperlukan fisik yang kuat. "Makalum jalur ke
bawah air terjun belum ada, hanya warga dan pemuda desa yang baru membuat jalur," paparnya.
Hal senada disampaikan, Santoso warga Desa setempat, Cuban Sewu memang masih kalah dengan goa tetes, namun soal keindahan tidak kalah. Cuban Sewu mulai dibuka oleh warga, karena banyak wisatawan yang minta diantar. "Kalau Goa tetes dekat dengan jalan raya, kalau cuban sewu harus masuk kampung dan melewati ladang warga," paparnya.
Ke-indahan Cuban Sewu yang airnya dari sumber Kaki Gunung Semeru belum mendapat perhatian dari Pemerintah. Masyarakat sekitar dan pengunjung berharap pemerintah memperhatikan destinasi wisata alam di Kaki Gunung Semeru tersebut.(har/ted)http://beritajatim.com/politik_pemerintahan/232943/air_terjun_cuban_sewu_semeru_mulai_ramai_dikunjungi_wisatawan.html
0 komentar:
Post a Comment