Jakarta -
Menjalani bulan suci ramadan di negeri orang menjadi pengalaman tersendiri bagi
Andik Vermansah. Demi memenuhi hasratnya bisa menyantap makanan kesukaannya,
Andik memilih masak sendiri.
2015 menjadi tahun kedua Andik menjalani puasa di Malaysia, sejak bergabung bersama Selangor FA. Banyak hal yang dia rindukan dari Indonesia, yang tidak dia rasakan selama di Negeri Jiran.
Salah satunya adalah masakan khas Indonesia dan suasana ramadan di kampung halamannya. Dia menilai masakan dan suasana di sana cukup berbeda.
Untuk urusan makanan di kala berbuka atau pun sahur, Andik mempunyai jurus sendiri. Dia memilih masak sendiri, yang ilmunya ia dapatkan dari sang ibu.
"Sekarang puasa saya lebih sering masak karena diajarin ibu dan orang rumah. Jadi bisa memilih makanan sesuka hati," ungkap Andik saat berbincang-bincang dengan detiksport,
Mantan pemain Persebaya 1927 itu mempunyai menu andalan, yakni oseng-oseng kangkung, tahu, tempe dan sambal. Sebelum memasak, Andik lebih dulu berbelanja di salah satu supermarket di dekat bascamp Selangor.
"Di sini masakannya jarang yang pedas. Sementara saya suka sambal kalau makan tanpa sambal kurang enak. Jadi sebelum sahur bikin sendiri, sambal tomat pedas. Kadang goreng telur, tahu, tempe atau oseng-oseng kangkung. Nikmat pokoknya."
Kendati begitu, Andik mengaku tak khawatir soal kondisi perutnya yang akan menanggu selama seharian menjalani puasa. "Perut saya mah sudah kebal, jadi enggak ada masalah," seloroh dia.
Sebagai pesepakbola, dia juga selalu memperhatikan asupan gizinya. Tak lupa dia memakan daging-dagingan ditambah susu.
"Kalau daging biasanya beli. Tapi saya selalu minum susu kedelai. Yang penting saya masih bisa lari."
Andik pun berharap bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Surabaya. Meski hingga saat ini belum tahu kapan pulang ke Indonesia.
"Belum tahu kapan pulangnya. Karena masih ada pertandingan. Tapi semoga saya bisa lebaran bersama keluarga di rumah," kata dia.
2015 menjadi tahun kedua Andik menjalani puasa di Malaysia, sejak bergabung bersama Selangor FA. Banyak hal yang dia rindukan dari Indonesia, yang tidak dia rasakan selama di Negeri Jiran.
Salah satunya adalah masakan khas Indonesia dan suasana ramadan di kampung halamannya. Dia menilai masakan dan suasana di sana cukup berbeda.
Untuk urusan makanan di kala berbuka atau pun sahur, Andik mempunyai jurus sendiri. Dia memilih masak sendiri, yang ilmunya ia dapatkan dari sang ibu.
"Sekarang puasa saya lebih sering masak karena diajarin ibu dan orang rumah. Jadi bisa memilih makanan sesuka hati," ungkap Andik saat berbincang-bincang dengan detiksport,
Mantan pemain Persebaya 1927 itu mempunyai menu andalan, yakni oseng-oseng kangkung, tahu, tempe dan sambal. Sebelum memasak, Andik lebih dulu berbelanja di salah satu supermarket di dekat bascamp Selangor.
"Di sini masakannya jarang yang pedas. Sementara saya suka sambal kalau makan tanpa sambal kurang enak. Jadi sebelum sahur bikin sendiri, sambal tomat pedas. Kadang goreng telur, tahu, tempe atau oseng-oseng kangkung. Nikmat pokoknya."
Kendati begitu, Andik mengaku tak khawatir soal kondisi perutnya yang akan menanggu selama seharian menjalani puasa. "Perut saya mah sudah kebal, jadi enggak ada masalah," seloroh dia.
Sebagai pesepakbola, dia juga selalu memperhatikan asupan gizinya. Tak lupa dia memakan daging-dagingan ditambah susu.
"Kalau daging biasanya beli. Tapi saya selalu minum susu kedelai. Yang penting saya masih bisa lari."
Andik pun berharap bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Surabaya. Meski hingga saat ini belum tahu kapan pulang ke Indonesia.
"Belum tahu kapan pulangnya. Karena masih ada pertandingan. Tapi semoga saya bisa lebaran bersama keluarga di rumah," kata dia.
0 komentar:
Post a Comment