Thursday, 9 July 2015

Wabah penyakit mematikan yang berasal dari binatang

         Pengertian wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut nama penyakit yang menyebar tersebut. Sahabat anehdidunia.com penyebaran penyakit sifatnya sangat berbeda beda inilah pentingnya untuk mengetahui asal muasal dari suatu penyakit tersebut sehingga dengan lebih mudah ditanggulangi. Seperti halnya penyakit mematikan dibawah ini yang ternyata penyebarannya melalui hewan. Berikut wabah penyakit mematikan yang berasal dari hewan. Beberapa dari korban penyakit ini kami sertakan juga gambar dari korban akibat penyakit mengerikan ini


1.Penyakit AIDS Berasal Dari Simpanse Afrika

Aids mempunyai sejarah yang luas, dan ada banyak upaya untuk melacak asal-usulnya, mungkin yang paling terkenal adalah Gaetan Dugas. 'Kambing hitam' pertama, Dugas adalah seorang pramugari Kanada yang kemudian dikenal sebagai patient zero. Faktanya adalah AIDS menular ke manusia melalui acara spillover melibatkan simpanse di Kamerun selatan  pada 1900-an. Teori tersebut berawal ketika seorang pemburu yang berkelana ke hutan, membunuh simpanse yang terjangkit virus, kemudian sang pemburu melanjutkan perjalan untuk memotong hewan buruanya. Dalam perjalanan pengolahan hewan, pemburu tersebut terluka dan luka tersebut terbuka yang dapat menularkan penyakit. Yang dikenal dengan istilah zoonosis (penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia). SIV pada simpanse bermutasi menjadi HIV ketika masuk ke tubuh manusia



2.Wabah Penyakit Ebola Dari Kelelawar Buah Afrika

Kera pernah dianggap bertanggung jawab atas wabah  Ebola di Afrika, tapi ternyata primata ini tidak sepenuhnya bertanggung jawab. Kini telah telah ditemukan, dan sekarang peneliti tidak hanya tahu awal penularan, tetapi juga lokasi tertentu di mana ia pertama kali terinfeksi. Emile Ouamouno, balita dua tahun yang pertama terjangkit Ebola, sebelumnya balita tersebut pernah kontak dengan kelelawar yang terinfeksi saat bermain di sebuah pohon berlubang  di desa Meliandou. Ouamouno sangat mungkin terinfeksi setelah kontak dengan kelelawar atau kotoran yang tertinggal di lubang pohon.








3.Wabah African Sleeping Sickness Dari Lalat Tsetse

Gejala Trypanosomiasis Afrika muncul dalam dua tahap. Tahap pertama dikenal sebagai tahap haemolymphatic dan ditandai oleh demam, sakit kepala, nyeri sendi dan gatal-gatal. Serbuan parasit terhadap sistem limpa dan peredaran darah berkaitan dengan pembengkakan parah pada kelenjar getah bening, seringkali dengan ukuran sangat besar. Pembengkakan kelenjar getah bening di sepanjang belakang leher juga bisa terjadi.. 

Tahap kedua, yang disebut tahap neurological, berawal ketika parasit menyerbu sistem syaraf pusat dengan melewati penghalang darah otak. Istilah "penyakit tidur" muncul dari gejala tahap neurological. WHO memperkirakan penyakit tersebut menginfeksi 30.000 orang setiap tahun, dan gejala tersebut akhirnya menyebabkan koma dan kematian.

Penyakit itu mematikan jika tak diobati, dan menyebabkan kejang dan gangguan tidur serius yang membuat penderitanya jadi koma bahkan meninggal. Jika tak diobati, penyakit tersebut akan mengalahkan sistem pertahanan penderita dan dapat mengakibatkan kerusakan lebih parah, perluasan gejala hingga mencakup anemia, tak berfungsinya kelenjar endoktrin, jantung dan ginjal


4.Wabah SARS Berasal Dari Kelelawar Tapal Kuda Cina

Wabah penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) beberapa saat lalu pernah menggegerkan dunia, tepatnya antara tahun 2002 dan 2003 di China bagian selatan dan Hong Kong. Wabah SARS ini memakan korban setidaknya 774 orang meninggal dunia dari 8.096 kasus yang dilaporkan. Awalnya banyak yang berpikir bahwa musang adalah sumber sindrom pernapasan akut (SARS), tetapi sebuah studi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sumber yang benar adalah kelelawar Horseshoe. Studi ini menemukan bahwa kelelawar dapat mentransfer SARS langsung ke manusia tanpa media perantara.




5.Penyakit Hendra Atau Australian Flying Foxes Berasal Dari Rubah Terbang Australia

Wabah Hendra pertama  terjadi pada tahun 1994 di Australia,  wabah itu sangat mematikan bagi manusia, dan memiliki dampak yang lebih besar pada populasi kuda. Vic Rail, seorang pelatih kuda Australia terkenal, bersama dengan 14 kudanya, jatuh sakit terjangkit Hendra pada tahun 1994 dan meninggal dalam hitungan hari. Sejak wabah awal Hendra, hanya tujuh kasus telah dilaporkan menular pada manusia (empat diantaranya sangat fatal). Telah ditetapkan bahwa  populasi Australia Flying Fox adalah sumber penyebaran Hendra. flying fox, termasuk Megachiroptera, sebuah subordo megabats, kelelawar terbesar di dunia dan memiliki lebar sayap yang dapat dibentangkan sampai 5 feet (1,5 meter). Tidak ada kontak langsung antara Australian Flying fox dengan manusia, karena semua kasus manusia terjangkit Hendra terjadi karena kontak dengan kuda yang terinfeksi, yang mebuat cukup bukti bahwa kuda sebagai media penularan Hendra

0 komentar: