Jasa para ilmuwan terhadap dunia sangat dihargai oleh manusia
karena hasil temuannya yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia
dan bumi. Sahabat anehdidunia.com kami percaya bahwa awalnya para penemu ini
ingin menemukan sesuatu yang ditujukan untuk kebaikan, namun saat temuan mereka
berada di tangan yang salah, maka hasil temuan itu akan berubah menjadi
kerusakan bagi manusia dan bumi, sehingga para ilmuwan tersebut menyesal telah
menciptakannya. Berikut kami sadur dari beberapa sumber ilmuwan yang menyesal telah menciptakan temuannya.
James
Prescott Joule Penemu Hukum Kekekalan Energi
James Prescott Joule, ilmuwan yang namanya diabadikan menjadi satuan
energi Joule ini lahir di Salford, Lancashire, Inggris pada 24 Desember 1818.
ia adalah anak seorang pengusaha bir yang kaya raya, namun sedikitpun ia tidak
pernah merasakan pendidikan di sekolah hingga usia 17 tahun. Hal ini disebabkan
karena sejak kecil ia selalu sakit-sakitan akibat luka di tulang belakangnya.
Sehingga, ia terpaksa hanya tinggal di rumah sepanjang hari. Setelah berusia 17
tahun Joule baru bersekolah dan masuk ke Universitas Manchester dengan
bimbingan John Dalton, seorang ahli kimia Inggris yang begitu terkenal. Joule
dikenal sebagai siswa yang rajin belajar, rajin bereksperimen, dan juga rajin
menulis buku.
Selain itu, Joule yang sangat taat kepada agama juga menemukan
hukum kekekalan energi bersama dengan dua orang ahli fisika dari Jerman, yaitu
Hermann von Helmholtz dan Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka
temukan menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi
hanya dapat berubah bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor. Berkat
penemuan-penemuannya Joule menerima Medali Emas Copley, menjadi anggota Royal
Society –sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan Inggris yang pernah dipimpin Newton
selama 25 tahun. Selain itu, Joule juga menjadi Presiden Asosiasi Kemajuan Ilmu
Pengetahuan di Inggris. Namun, meskipun begitu kehidupan Joule sangat
sederhana. Tidak seperti ayahnya yang kaya raya, Joule hidup miskin dan
menghabiskan masa tuanya dalam penyesalan dan kekecewaan karena banyak penemuan
ilmiah digunakan untuk berperang.
David
Nichols Penemu LSD
David Nichols merupakan ahli kimia asal Amerika. Ia mempelajari
cara meracik bahan kimia selama 40 tahun. Ia menemukan racikan bahan kimia yang
bisa menjelaskan bagaimana otak bekerja. Racikan kimianya mirip ekstasi dan
asam lisergat dietilamida (LSD). Ia berharap temuannya ini bisa dimanfaatkan
untuk mengobati depresi dan penyakit parkinson. Ia mengungkapkan hal tersebut
melalui jurnal ilmiah yang ia terbitkan Ilmuwan asal Amerika ini menyesal ia
telah menciptakan bahan kimia temuannya tersebut. Pasalnya, bahan kimia
racikannya tersebut di bajak untuk digunakan sebagai obat-obatan illegal.
Obat-obat tersebut di jual dan beredar di jalanan. Selain itu,
bahan kimia yang dijadikan obat-obatan illegal tersebut disalahgunakan hingga
menyebabkan overdosis yang mengancam jiwa manusia. Dengan adanya penemuan hebat
dari ilmuwan, kita sebagai manusi yang memanfaatkannya, selayaknya kita
memanfaatkan sebaik mungkin bagi kesejahteraan manusia. Bukan malah untuk
saling menyakiti sesama makhluk atau merusak lingkungan sekitar. Menurutnya, ia
tidak membayangkan hasil temuannya bisa seperti itu. "Ini akan menjadi
bencana besar, yang tak kubayangkan ketika melakukan penelitian. Ini
benar-benar menghantuiku." Ini sangat mempengaruhinya.
Kini, saat ia bekerja membuat molekul, pernyataan pertama yang
terlintas di pikirannya adalah: "Apakah ini akan membuat masalah".
Jika berpotensi, Nichols mengaku akan serta-merta menghentikan penelitiannya.
Setidaknya delapan orang tewas akibat penelitiannya yang disalahgunakan. Bahkan
Wall Street Journal tahun lalu, mengabarkan, hasil penelitian Nichols jadi
favorit para peracik obat ilegal di Eropa. Saat mendengar ada yang tewas karena
temuannya, Nichols mengaku langsung terduduk di kursinya.
Mikhail
Kalashnikov Penemu Senapan Mesin
Penemu senapan mesin yang paling terkenal di dunia, Mikhail Kalashnikov, mengaku menyesali temuannya. Laporan yang terungkap menyebutkan penemu senapan Kalashnikov itu menulis surat bernada penyesalan kepada para pemimpin Gereja Ortodoks Rusia sekitar satu setengah tahun lalu.
Penemu senapan mesin yang paling terkenal di dunia, Mikhail Kalashnikov, mengaku menyesali temuannya. Laporan yang terungkap menyebutkan penemu senapan Kalashnikov itu menulis surat bernada penyesalan kepada para pemimpin Gereja Ortodoks Rusia sekitar satu setengah tahun lalu.
Wartawan BBC di Moskow, Steve Rosenberg, melaporkan dalam surat
itu dia -sebagai penganut Kristen Ortodoks- mempertanyakan apakah dia bersalah
atas sejumlah besar kematian yang disebabkan oleh senapan ciptaannya.
Kalashnikov mengaku pertanyaan itu menyebabkan penyesalan dalam
dirinya. "Semakin panjang saya hidup, pertanyaan itu semakin mengebor
otakku dan saya tertanya-tanya mengapa Tuhan mengizinkan manusia memiliki
keinginan jahat, kemarahan, ketamakan dan keinginan menyerang," seperti
tertulis dalam suratnya. Namun seorang juru bicara para pemimpin gereja mengaku
bahwa jika senjata digunakan untuk membela negara, Gereja Kristen Ortodoks mendukung
penciptanya maupun tentara yang menggunakannya. Senapan mesin Kalashnikov
merupakan senjata paling populer di dunia. Lebih dari 100 juta senapan
Kalashnikov terjual di seluruh dunia. Mikhail Kalashnikov sendiri mendapat
gelar penghormatan Pahlawan Rusia dan meninggal dunia pada usia 94 tahun, akhir
Desember 2013, dan dimakamkan secara kenegaraan.
Bahan peledak dengan detonator itu kemudian lebih dikenal
sebagai dinamit. Dinamit ini ternyata sangat disukai pasar. Perusahaan
pertambangan, konstruksi dan militer melakukan pesanan besar-besaran kepadanya.
Mereka memilih dinamit, karena cenderung lebih aman daripada jenis bahan
peledak lain di masa itu. Sementara militer menyukai dinamit karena sifat
ledakannya yang dahsyat dan bisa dikontrol. Nobel kemudian membangun banyak
pabrik dinamit diberbagai tempat di dunia. Dari dinamit dan bahan peledak
generasi berikutnya yang diproduksinya, Nobel semakin kaya dan ternama. Selain
dinamit, ia juga telah membuka jalan untuk penyempurnaan temuan bahan artifisal
dari karet, kulit, sutra dan batu jenis tertentu.
Namun, seiring dengan penggunaan dinamit sebagai senjata dalam
peperangan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, Nobel pun menyesal.
Akhirnya, dalam wasiatnya menyebutkan agar sebagian hartanya disumbangkan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian. Pernyataan Nobel yang dipublikasikan
pada 1888 sebelum wafatnya di sebuah suratkabar Prancis menyatakan bahwa dia
mengutuk penemuan dinamitnya sehingga membuat dirinya memutuskan untuk
meninggalkan sejumlah warisan bagi dunia seusai kematiannya.
Pernyataan yang ditulis di suratkabar tersebut menyatakan “le
marchand de la mort est mort” (Pedagang Kematian Meninggal) dan lebih lanjut
menuliskan, “Dr. AlfredNobel yang telah menjadi kaya raya menemukan sejumlah
cara untuk membunuh manusia lebih cepat dari yang pernah ada sebelumnya itu,
kemarin telah meninggal dunia.” Nobel memang menjadi kaya dan terkenal akibat
dinamit, namun ia merasa kecewa karena dinamit justru digunakan pihak militer
untuk tujuan perang dan menghancurkan umat manusia. Nobel yang sangat cinta
damai dan membenci perang, sebenarnya menginginkan dinamit dipakai untuk tujuan
pembangunan.
Sahabat anehdidunia.com temuan yang dihasilkan oleh penemu penemu berbakat ini sebenarnya bertujuan untuk keselamatan dan dinilai berguna bagi manusia, keberadaanya ditangan yang salahlah yang menyebabkan temuan berguna ini disesalkan oleh penciptanya. Semoga apapun yang anda ciptakan, semoga berguna bagi umat manusia.
Sahabat anehdidunia.com temuan yang dihasilkan oleh penemu penemu berbakat ini sebenarnya bertujuan untuk keselamatan dan dinilai berguna bagi manusia, keberadaanya ditangan yang salahlah yang menyebabkan temuan berguna ini disesalkan oleh penciptanya. Semoga apapun yang anda ciptakan, semoga berguna bagi umat manusia.
0 komentar:
Post a Comment